Jumat, 13 Februari 2009

Siapakah sebenarnya orang yang sukses itu?

Ketauhilah bahwa setiap orang pasti ingin menjadi orang yang sukses dan berhasil dalam menempuh hidupnya. Sebagian besar manusia, pada umumya menganggap bahwa ukuran kesuksesan dalam hidup seseorang, adalah diukur dari seberapa besar orang tersebut memiliki : Harta, Kekuasaan, Pangkat, Anak, Istri dan segala perhiasan duniawi. Makin banyak harta, kekuasaan, anak dan istri dsb. yang dimiliki seseorang, maka dia dianggap telah sukses dan berhasil dalam menempuh hidupnya.

Sesungguhnya ini adalah bentuk tipu daya syaiton, sehingga manusia saling berlomba untuk meraihnya. Kesuksesan dengan ukuran diatas adalah kesuksesan yang menipu, melalaikan dan memperdayakan.

Lalu dimanakah sebenarnya letak kesuksesan itu?

Dengan ukuran apakah seseorang dianggap telah sukses dalam menempuh hidupnya ?

Siapakah sebenarya orang yang berhak menyandang gelar orang yang sukses itu ? Siapa ??

Kesuksesan menurut pandangan Alqur’an dan Assunnah :

Alloh SWT berfirman:

“ Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan Kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, Maka Malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu". ( Fushilat : 30 ).

Dari ayat ini jelas bahwa ukuran kesuksesan sebenarnya adalah ketika seseorang berada dalam keadaan yang paling kritis dalam hidupnya, dia selalu mendapatkan bisikan malaikat dengan mengatakan “ janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih “.

Kapan kondisi paling kritis yang akan dihadapi oleh setiap manusia? Apakah ketika seseorang tidak mempunyai harta ? ataukah ketika ia tidak mempunyai kekuasaan? Ataukah ketika sakit ? ataukah ketika mendapatkan bencana?.

Sebagian mufassirin mengatakan bahwa bisikan malaikat tersebut terjadi ketika seseorang berada dalam SAKARATUL MAUT.

Jadi kondisi paling kritis yang akan dialami setiap manusia adalah ketika seseorang berada dalam sakaratul maut. Baik kritis dan sakit yang luar biasa dalam fisik maupun jiwanya. Rosululloh Muhammad SAW sendiri, ketika Beliau menghadapi sakaratul maut, beliau mengatakan bahwa rasa sakitnya lebih sakit dari 300 sabetan pedang dan beliau berkali-kali mencelupkan tangannya ke dalam air dalam mangkuk untuk diusapkan ke mukanya.

Jadi seseorang yang sukses dalam hidupnya adalah orang-orang yang mendapatkan bisikan malaikat seperti diatas, ketika orang tersebut berada pada detik-detik terakhir saat dia akan meninggalkan dunia ini.

1. Mengapa Malaikat mengatakan : " Alla takhoofuu" ( janganlah kamu merasa takut ?) Kenapa ??

ketauhilah bahwa Misalnya jika seseorang akan menempuh suatu jalan yang belum pernah dia lewati, belum pernah tahu rambu-rambunya sama sekali dan jalan itu dalam kondisi gelap, maka pasti siapapun orangnya, akan merasa takut untuk melaluinya.

Demikian juga ketika seseorang dalam sakaratul maut akan menempuh jalan kematiannya yang belum pernah dia lewati, maka pasti setiap orang akan takut. Yaitu takut akan nasibnya, takut akan keselamatannya baik dialam kubur maupun diakhirat. Pada saat seperti itu, tidaklah memberi manfaat, harta melimpah yang dimilikinya ketika masih hidup, kekuasaan yang dipunyainya dsb, yang oleh manusia dianggap simbol kesuksesan.

Firman Alloh SWT dalam Alqur’an :
“ Hartaku sekali-kali tidak memberi manfaat kepadaku “ ( AlHaaqqoh : 28 ).
“ Telah hilang kekuasaanku dariku “ ( AlHaaqqoh : 29 ).

Pada saat yang kritis seperti itu yang dibutuhkan adalah kejelasan akan nasibnya setelah mati. Maka malaikat akan menghibur dan membisiki orang-orang yang beriman dan istiqomah dengan mengatakan “janganlah kamu merasa takut akan nasibmu, kamu selalu dalam perlindungan Alloh dan gembiralah kamu dengan surga yang telah dijanjikan untukmu”.

2. Mengapa Malaikat mengatakan : " Wa laa tahzanuu ( Janganlah kamu merasa sedih”?) Kenapa??

Ketauhilah bahwa Misalnya seseorang diberitahu, dia disuruh meninggalkan dengan tiba-tiba seluruh apa yang dicintainya, rumahnya, anak dan istrinya, dan selamanya tidak akan kembali lagi kepada mereka, maka siapapun orangnya, pasti akan bersedih. Ya, pasti akan bersedih...

Demikian juga ketika seseorang akan menempuh jalan kematian yang akan memisahkan dirinya dengan anak istrinya, harta bendanya dsb. Dia akan meninggalkannya untuk selamanya dan dia tidak akan bisa kembali kepadanya. Maka siapapun dia pasti akan bersedih. Ya pasti akan bersedih…

Maka dalam kondisi seperti ini Malaikat akan menghibur dan membisiki “ janganlah kamu merasa sedih “ karena apa yang kamu tinggalkan itu akan diganti dengan yang lebih baik yaitu jannah dan segala kenikmatan yang ada di dalamnya.

Jadi orang yang sukses itu adalah orang yang ketika dalam skaratul mautnya dia selalu mendapatkan bisikan malaikat disampingnya terus menerus, “ janganlah kamu merasa takut akan apa yang akan kamu tempuh dan janganlah kamu merasa sedih terhadap apa-apa yang kamu tinggalkan dan bergembiralah dengan surga yang telah dijanjikan untukmu “ INILAH SEBENARNYA ORANG YANG SUKSES ITU “.

Tidak ada gunanya harta yang melimpah, kekuasaan yang tinggi, anak dan istri yang banyak kalau teryata diakhir hidupnya dia tidak mendapatkan bisikan malaikat yang menggembirakan tersebut, bahkan sebaliknya mungkin dia akan mendapatkan berita ancaman dan neraka. Maka renungkanlah keterangan ini…

Lalu kepada siapakah bisikan malaikat seperti diatas akan diberikan? Kepada siapa ??

Orang yang sukses adalah orang yang memiliki dua syarat,

Dari firman Alloh SWT dalam surat Fushilat ayat 30 seperti diatas, jelaslah bahwa orang yang akan mendapatkan bisikan menggembirakan dari malaikat adalah orang yang memiliki 2 syarat yaitu :

  1. Orang yang mengatakan “ Robb kami adalah Alloh “.

Ini maksudnya adalah orang yang beriman yang sebenarnya, kepada Alloh, yaitu hatinya meyakini imannya, lisannya mengikrakannya dan dibuktikan dengan amal perbuatannya. Dia buktikan imannya kepada Alloh dengan cinta, taat dan tunduk kepada Nya dan kepada RosulNya dan meninggalkan apa yang dilarang Alloh dan RosulNYA kepadanya. Dia menjaga imannya dari hal-hal yang merusak dan melemahkannya yaitu dalam bentuk dosa dan maksiat, dan juga dari hal-hal yang membatalkan imannya yaitu syirik dan kufur kepada Alloh.

  1. Orang yang istiqomah dalam imannya sampai ajal menjemputnya.

Ini maksudnya adalah orang yang istiqomah dalam melaksanakan tuntutan dan konsekwensi dari imannya, yaitu dalam bentuk :

- Istiqomah dalam melaksanakan kewajiban

- Istiqomah meninggalkan larangan

- Istiqomah dalam ridho atas ketetapan takdir Alloh pada dirinya

- Istiqomah dalam menegakkan dinulloh dengan dakwah dan jihad

untuk bisa istiqomah diatas, sangatlah dibutuhkan kesabaran. Karena kalau hanya istiqomah dalam 1 atau 2 hari saja mungkin seseorang mampu melakukannya. Tapi apakah ia mampu untuk bisa istiqomah dalam 1 minggu, 1 bulan, 1 tahun atau dalam seluruh hidupnya? Maka ini membutuhkan kesabaran dan kesabaran, juga butuh pertolongan taufik dari Alloh SWT.

Karena semua bentuk istiqomah di atas akan selalu mendapatkan rintangan-rintangan baik dari syaithon maupun dari orang kafir. Yang terkadang mesti harus mengorbankan waktu, harta bahkan nyawa. Maka selalu memohonlah kepada Alloh agar diberi kesabaran untuk istiqomah dan taufik dari Alloh SWT.

Dapat dikatakan bahwa istiqomah merupakan kunci kebaikan seseorang. Sehingga ketika ada salah satu shohabat, yang meminta satu nasehat kepada Rosululloh SAW. Maka Rosululloh menjawab : “ Aamantu billahi tsummastaqim “ atau “ berimanlah kamu kepada Alloh lalu istiqomahlah “.

Dari uraian diatas, kesimpulannya :

ORANG YANG SUKSES adalah mereka yang selalu menjaga imannya kepada Alloh dan RosulNya dan dia istiqomah sampai datang sakaratul maut kepadanya, yang ketika itu malaikat akan selalu membisikinya terus menerus dengan mengatakan kepadanya “ janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih dan bergembiralah dengan surga yang telah dijanjikan untukmu “.

Janganlah terpedaya dengan ukuran kesuksesan duniawi, yang hanya dari pandangan hawa nafsu saja. Apalah gunanya segala kenikmatan duniawi tersebut jikalau hal itu melalaikan dirinya dari ketaatan kepada Alloh SWT. Maka marilah kita memohon kepada Alloh SWT, semoga menjadikan kita termasuk “ ORANG-ORANG YANG SUKSES YANG SEBENARNYA “. Aamiin ..

0 komentar:

Posting Komentar